Saturday, June 27, 2020

Uji Fungsi Well Control System

Acuan standard :
  1. API Standard 53 : Well Control Equipment Systems for Drilling Wells
  2. API RP 59 : Recommended Practice for Well Control Operations
Dalam pekerjaan pemboran, yang disebut dengan Well Control Equipment terdiri dari :
  1. Blow Out Preventer : terdiri dari ram preventer dan annular preventer.
  2. Accumulator : adalah bejana tekan yang diisi dengan gas ineter (Nitrogen atau Helium. Biasanya Nitrogen) dan diisi dengan cairan hidrolis bertekanan.
Adapun mata uji well control equipment adalah sbb :
  1. Pastikan koneksi hose dari Accumuator ke BOP tidak tertukar. Cek hose apakah sudah diberikan selubung pelindung dari bahaya gesekan, hantaman dan potensi kebakaran (harus fire retardant).
  2. Pastikan pressuge gauge akumulator telah terkalibrasi secara tahunan dan pembacaan saat tidak bertekanan tepat di titik 0. Pressure gauge 5000 hanya dapat digunakan untuk mengukur 25% sd 75% dari full scale (artinya 1250 - 3750 psi).
  3. Isi tekanan akumulator (accumulator pressure) hingga tekanan kerjanya (Rated Working Pressure) dengan Air/Pneumatic Pump dan Electric Pump. Misal 3000 psi. Seharusnya Air/Pneumatic dan Electric Pump akan otomatis mati di 3000 psi. Tahan di 3000 psi selama 5 menit dan perhatikan apakah ada penurunan pressure pada pressure gage. Apabila ada penurunan, cek kebocoran (tetesan cairan hirolis) dalam kotak akumulator (hydraulic reservoir), pada katup-katup, maupun koneksi hose dari/ke akumulator/BOP.
  4. Cek fungsi Automatic Start Air/Pneumatic Pump. Bleed pressure dengan membuka Bleeder Valve scara perlahan hingga tekanan turun. Seharusnya Pneumatic Pump otomatis menyala saat pressure turun 10% dari tekanan kerjanya (untuk 3000 psi, akan otomatis nyala di 2700psi). Scara otomatis Air/Pneumatic Pump akan mengisi kembali hingga berhenti di 3000 psi.
  5. Cek Automatic Electric Pump. Sama halnya seperti Air/Pneumatic Pump.
  6. Apabila sejauh ini tidak ada masalah, lalukan uji drawdown test sesuai API Std 53 Paragraf 6.5.6.2. Matikan semua power supply ke air/pneumatic pump dan electric pump. 
    1. Tutup (Close) ram preventer BOP (blind ram lalu kemudian pipe ram). Catat penurunan pressure akumulator dan durasi waktu yg dibutuhkan masing-masing ram preventer tersebut. Untuk ram preventer harus dapat tertutup dalam waktu maksimal 30 detik dengan penurunan pressure sekitar 200-300 psi. Baik blind dan pipe ram seharusnya mengalami penurunan pressure yang sama besarnya.
    2. Buka (Open) ram preventer BOP (pipe ram lalu kemudian blind ram). Catat penurunan pressure akumulator dan durasi waktu yg dibutuhkan masing-masing ram preventer tersebut. Untuk ram preventer harus dapat tertutup dalam waktu maksimal 30 detik dengan penurunan pressure sekitar 200-300 psi. Baik blind dan pipe ram seharusnya mengalami penurunan pressure yang sama besarnya.
    3. Kemudian lanjut tutup annular (bila ada) dan catat penurunan pressure akumulator dan durasi waktu. Untuk anular preventer harus dapat tertutup dalam waktu maksimal 45 detik dengan penurunan sekitar 600 psi.
    4. Lihat sisa pressure akumulator. Sisa pressure harusnya minimal 200 psi lebih tinggi dari Precharge Pressure nya. 
Hose hidrolik terbuat dari rubber/karet dan berwarna hitam. Hose diatas diberikan cover (yg warna silver) bersifat fire retardant dan tahan gesekan.
Bagian-bagian akumulator



No comments:

Post a Comment