Friday, August 16, 2019

Sekilas Peralatan Putar

  1. Head pada dasarnya merupakan tekanan yang dinyatakan dalam tinggi kolom atau tinggi energi.
  2. Spesifik Graviti : perbandingan antara berat spesifik fluida dengan berat spesifik air. Rapat massa/massa jenis air = 1000 kg/m3
  3. Viskositas/derajat kekentalan, semakin besar viskositas semakin sulit mengalir. Biasanya semakin tinggi suhu fluida maka makin rendah viskositasnya.
  4. Tekanan uap : tekanan dimana cairan akan berubah menjadi uap pada temperatur yang diberikan. Tekanan uap merupakan fungsi temperatur dimana semakin tinggi suhu maka tekanan uap semakin besar. Air mendidih pada suhu 100 C di tekanan 1 atm.
  5. Tekanan pada impeler pompa harus lebih rendah dari tekanan lingkungan namun tidak boleh lebih rendah dari tekanan uap air karena akan menimbulkan kavitasi.
  6. Tekanan P = F/A (gaya/luas penampang permukaan)
  7. Tekanan absolut = Tekanan gauge + tekanan atmosfir ( P abs = Pg + Patm ). Tekanan atmosfir di pantai berbeda dengan tekanan atmosfir di pegunungan. 1 atm = 14.7 psi
  8. Di Kompresor tidak ada fenomena kavitasi karena fluida sudah dalam bentuk gas.
  9. Tekanan hidrostatik : tekanan yang bekerja pada suatu titik dalam cairan akibat berat cairan diatas titik tersebut. Head adalah tekanan hidrostatik dari cairan yang dinyatakan dengan tinggi dari titik acuan ke permukaan cairan. h = P/y ( y = berat jenis cairan, P = tekanan gauge, h = tinggi kolom cairan )
  10. Tekanan di titik A dengan tinggi cairan sebesar h1 (dari titik A) dan berat jairan y1, memiliki tekanan sebesar P(titik A) = y1.h1
  11. Aliran dalam pipa :
    1. Laminer = halus dan beraturan (tahanan gesek kecil). Memiliki bilangan Reynold Re < 2300
    2. Turbulen = kasar dan tak beraturan (tahanan gesek besar). Memiliki bilangan Reynold, Re > 4000
    3. Transisi = merupakan transisi dari laminer ke turbulen. Memiliki bilangan Reynold 2300 sd 4000 
  12. Penurunan tekanan (presure drop) adalah rugi energi pada saat fulida mengalir. Rugi-rugi aliran fluida disebabkan :
    1.  Gesekan fluida dengan dinding pipa (disebut kerugian mayor). Rumus kerugian head = f.L.v^2 / 2Dg ( v = kecepatan, L = panjang pipa, f = koefisisen gesek, D = diameter pipa, g = gravitasi ). Harga f dapat ditentukan dengan memakai Diagram Moody.
    2. Gesekan fluida dengan fitting pipa (tee, valve, flange, elbow, reducer). Disebut kerugian minor. Rumus kerugian head minor = K.v^2/2g (K = koefisien rugi dari tabel, v = kecepatan fluida, g = gravitasi)
  13. Pengoperasian pompa harus sesuai dengan kurva karakteristik pompa yang diberikan pabrik. Nilai NPSH pada kurva pompa biasanya untuk air tawar pada suhu 20 C.
  14. Pompa terdiri dari 2 komponen utama yaitu :
    1. Komponen berputar :
      1. Impeler : untuk meningkatkan kecepatan cairan (kec sentrifugal).
      2. Shaft (poros)
    2. Komponen statis :
      1. Volute (Casing Pompa) : untuk menurunkan kecepatan cairan yg berasal dari impeler dan meningkatkan tekanan menuju discharge.
      2. Suction dan Discharge nozzle
      3. Seal chamber dan stuffing box
      4. Bearing housing : komponen yg dikorbankan supaya tidak merusak shaft.
  15. Pompa pada dasarnya berfungsi utk menaikkan head (tinggi kolom) cairan.
  16. Pompa hanya bisa memompa cairan, bukan uap. NPSH (Net Positive Suction Head) merupakan ukuran untuk mencegah penguapan cairan. NPSH merupakan tinggi energi (dlm meter) yang diperlukan disisi hisap pompa untuk mengatasi rugi tekanan dan mencegah penguapan.
  17. NPSH meningkat apabila kapasitas meningkat karena kecepatan dari cairan meningkat (ingat Q = v. A ). Kecepatan naik maka tekanan turun.
  18. NPSH avaliable harus selalu lebih besar dari NPSH req agar pompa bisa beroperasi dgn baik.Biasanya lebih besar 0.61-0.91 meter. Harga NPSH req diperoleh dari pabrikan pompa.
  19. Pada saat cairan dari sisi hisap (suction) menuju impeler eye, maka tekanan turun dan kecepatan meningkat. 
  20. Cara mencegah kavitasi pompa :
    1. NPSH avaliable harus lebih besar dari nilai NPSH req yg ditetapkan pabrik
    2. Mengurangi vortex disisi isap dengan cari membuat sisi hisap sehalus mungkin dan mengikuti garis arus
    3. Mengurangi rugi-rugi pada sisi isap debgab cara pipa isap jangan terlalu panjang, jangan ada belokan tajam dan diameter yg sesuai
    4. Material yg tahan kavitasi
    5. Jangan ada belokan tajam dekat pemasukan impeler. Krn belokan akan membuat aliran turbulen sampai akhirnya dia stabil (laminer) sehingga butuh panjang pipa tertentu untuk stabilisasi yaitu sebesar minimal 10 kali diameter pipa.
    6. Finishing permukaan sehalus mungkin

No comments:

Post a Comment